KESALAHAN PADA PEMOGRAMAN



“ERROR” adalah sebuah kata yang terdengar cukup menakutkan di dunia pemrograman. Programer adalah orang yang akan dilirik dengan alis terangkat jika terjadi kesalahan pada sebuah aplikasi pada saat digunakan. Untuk menghindari hal tersebut, Anda perlu mengenal dan memperbaiki semua jenis kesalahan pada program.

Hampir tidak ada aplikasi yang berjalan sempurna sebelum melewati berbagai rentetan kesalahan, semakin besar aplikasi yang dibuat, semakin banyak kesalahan yang dapat timbul. Sukar dibayangkan jika Anda dapat mengetikkan ratusan baris kode program tanpa ditemukan kesalahan pada saat dijalankan atau dikompilasi untuk pertama kalinya.
Syntax Error
Kesalahan yang paling sering ditemukan pada saat membuat program adalah kesalahan sintaks atau Syntax Error, dimana perintah atau statemen yang diketikkan menyalahi aturan pengkodean yang dimiliki oleh bahasa pemrograman yang Anda gunakan.
Sebuah bahasa pemrograman memiliki aturan pengkodean tersendiri yang harus dipatuhi, sebagai contoh pada bahasa pemrograman Pascal/Delphi, setiap statemen diwajibkan diakhiri dengan tanda titik koma (;). Jika Anda tidak menuliskannya, program akan menampilkan pesan Syntax Error pada saat dijalankan.
Setiap bahasa pemrograman memiliki keyword, yaitu perintah-perintah baku yang digunakan. Sebagai contoh, keyword yang umum adalah kondisi if, perulangan for atau while, penulisan fungsi dan lambang aritmatika seperti modulus, pangkat, dan lain-lain. Kesalahan penulisan keyword juga merupakan Syntax Error.
Kesalahan penulisan parameter pada sebuah function/procedure juga termasuk dalam kategori Syntax Error, misalnya jika function yang Anda gunakan memerlukan parameter sementara Anda lupa menuliskan parameter tersebut.
Syntax Error merupakan jenis kesalahan yang paling sering ditemui, tetapi juga pada umumnya paling mudah untuk ditanggulangi. Syntax Error cukup mudah diketahui dan diperbaiki jika bahasa pemrograman yang Anda gunakan menunjukkan baris kesalahan dengan tepat, dan menampilkan pesan kesalahan yang benar.
Pada beberapa bahasa pemrograman, disediakan fasilitas Auto Syntax Check, dimana muncul sebuah pesan peringatan ketika Anda mengetikkan sintaks yang salah.
Run-time Error
Jenis kesalahan Run-time Error terjadi ketika kode program melakukan sesuatu yang tidak dimungkinkan. Contohnya pada saat sebuah aplikasi mencoba mengakses file yang tidak ada, atau terjadi kesalahan alokasi memory.
Terkadang Run-time Error terjadi karena berbagai aspek dan tidak selalu karena kesalahan pemrograman, sebagai contoh jika Anda sengaja menghapus beberapa file penting yang digunakan oleh suatu aplikasi, maka terdapat kemungkinan akan terjadi Run-time Error pada saat aplikasi tersebut dijalankan.
Walaupun demikian, pencegahan semaksimal mungkin dengan memberikan validasi dan pesan yang user-friendly saat terjadi kesalahan pada aplikasi, akan sangat membantu untuk mengetahui mengapa aplikasi tidak berjalan dengan semestinya.
Logical Error
Logical Error merupakan jenis kesalahan yang cukup sulit untuk ditemukan penyebabnya. Karena aplikasi yang mengandung Logical Error berjalan tanpa pesan kesalahan, tetapi mengeluarkan hasil yang tidak diharapkan, misalnya jika aplikasi Anda menghasilkan perhitungan yang salah.
Logical Error baru dapat diketahui setelah Anda melakukan testing dan meninjau hasilnya. Logical Error dapat diperbaiki dengan memeriksa alur program dan nilai variabel yang dihasilkan.
Programer = Pencari Bug?
Sebuah error pada aplikasi disebut dengan istilah bug, atau dalam Bahasa Inggris berarti kutu atau binatang kecil. Konon istilah bug muncul karena ditemukannya binatang kecil yang menyebabkan kerusakan pada sebuah komputer tabung pada tahun 1945.
Bug aplikasi terdapat pada kode program, yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna aplikasi Anda. Pada tingkat tertentu, keberadaan bug cukup memberikan efek yang besar.
Anda mungkin belum melupakan saat dimana orang ramai membicarakan “Y2K Bug” atau bug tahun 2000, atau munculnya istilah “Blue screen of Death” pada sistem operasi Windows, atau “Kernel Panic” pada sistem operasi Linux, semua contoh tersebut menunjukkan sebuah bug serius dapat mengakibatkan dampak negatif yang cukup besar.
Proses mencari penyebab bug disebut dengan debug, yang juga merupakan tugas programer setelah menerima laporan bug. Walaupun demikian, jangan menjadikan pekerjaan Anda sebagai pencari bug, Untuk itu hanya ada satu cara, minimalkan bug pada aplikasi yang Anda buat.
Apa yang harus Anda lakukan untuk menghindari jenis-jenis kesalahan yang telah disebutkan di atas? Bisa jadi tidak ada program yang sempurna, tetapi selalu ada cara untuk mengatasi atau menghindari kesalahan semaksimal mungkin.
Selalu Deklarasikan Variabel
Syntax Error, bahkan Logical Error, mungkin terjadi jika terdapat penulisan variabel yang salah. Sebaiknya Anda mendeklarasikan variabel yang Anda gunakan walaupun bisa jadi bahasa pemrograman yang Anda gunakan mengijinkan untuk tidak melakukan deklarasi variabel.
Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman yang mengijinkan penggunaan variabel tanpa deklarasi, walaupun demikian disarankan Anda menggunakan deklarasi variabel. Hal tersebut akan memperkecil kesalahan penulisan variabel.
Masih dengan contoh Visual Basic, Anda dapat menambahkan perintah Option Explicit pada program untuk mencegah kesalahan tulis pada variabel, jika terdapat variabel yang belum dideklarasikan, maka Visual Basic akan menampilkan pesan kesalahan.
Anda sebaiknya memiliki suatu skema standard untuk pemberian nama variabel dan konsisten dengan penggunaannya. Contohnya berikan nama variabel diawali dengan huruf s jika bertipe data string, misalnya sResult, sTemp, dan lain-lain.
Pada Visual Basic maupun beberapa bahasa pemrograman lain yang berorientasi object, kita dapat mendeklarasikan variabel dengan tipe data object. Terdapat berbagai jenis macam object yang dikenal, dan sebaiknya Anda menuliskannya dengan lengkap object yang dimaksud. Misalnya object ListBox, Label, dan lain-lain.
Gunakan Variabel Lokal
Sangat disarankan agar Anda selalu menggunakan variabel lokal. Salah satu manfaatnya adalah jika terjadi kesalahan program (terutama Logical Error), maka penyebab kesalahan dan solusinya akan lebih mudah ditemukan. Hal ini dikarenakan variabel lokal memiliki ruang lingkup penggunaan yang lebih kecil dibandingkan variabel global, yang dapat diakses oleh procedure yang mana saja.
Penggunaan variabel global, sering menimbulkan kerancuan dan memperbesar kemungkinan terjadinya kesalahan tanpa disadari.
Kenali Jenis Bug
Bug yang timbul pada sebuah aplikasi memiliki karateristik. Karena itu selalu baca dan perhatikan baik-baik pesan kesalahan yang timbul. Beberapa jenis bug berdasarkan karakteristiknya adalah sebagai berikut:
  1. Divide By Zero.
    Jika pada sebuah pembagian, pembagi bernilai 0, maka program akan terhenti dan mengalami error.
  1. Infinite Loop.
    Pengertian loop adalah perulangan, yang sering digunakan dalam teknik pemrograman. Penggunaan loop yang salah dapat mengakibatkan program menjalankan sebuah procedure tanpa akhir.
  2. Arithmatic overflow or Underflow.Overflow terjadi saat sebuah perhitungan menghasilkan nilai yang lebih besar daripada nilai yang dapat ditampung oleh media/variabel penyimpan. Sementara underflow merupakan kebalikannya. Pada perhitungan aritmatik, hal ini sering ditemukan dan menjadi masalah.
  3. Exceeding Array Bounds.
    Array merupakan variabel berdimensi yang memiliki indeks. Saat program mengakses indeks diluar array yang ditentukan, maka akan mengakibatkan error.
  4. Access Violation.
    Hal yang terjadi saat sebuah proses mencoba melewati batas yang diijinkan oleh sistem. Misalnya menulis sebuah nilai pada alamat memory, segmen, atau media yang diproteksi.
  5. Memory Leak.
    Penggunaan memory yang tidak diinginkan, dapat terjadi karena program gagal melepaskan memory yang sudah tidak digunakan.
  6. Stack Overflow or Underflow.
    Stack merupakan struktur data dengan prinsip LIFO (Last In First Out), pada program Anda dapat mengimplementasikan logika stack untuk suatu tujuan. Tetapi jika stack melebihi atau dibawah nilai yang diijinkan oleh program, maka akan timbul kesalahan Stack Overflow/Underflow.
  7. Buffer Overflow.
    Buffer merupakan tempat penyimpanan sementara dalam teknik pemrograman. Buffer Overflow terjadi jika Anda menyimpan terlalu banyak data yang tidak dapat ditampung oleh buffer yang disediakan.
  8. Merupakan suatu kondisi dimana dua atau lebih proses saling menunggu satu sama lain untuk menyelesaikan prosesnya, dan tidak satupun dari proses tersebut yang selesai. Problem deadlock sering ditemukan pada multiprocessing.
  9. Off By One Error.
    Merupakan istilah untuk menggambarkan perulangan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit. Misalnya perulangan yang dikehendaki adalah lima kali, tetapi kenyataan yang terjadi aplikasi mengulang proses tersebut sebanyak empat kali atau enam kali. Kesalahan ini pada umumnya terjadi karena kesalahan logika penulisan kode pada proses perulangan.

Berikan Komentar
Jangan kuatir kode program Anda dipenuhi oleh komentar. Karena akan lebih mudah bagi Anda untuk mempelajari lagi kode-kode program yang pernah Anda buat dengan membaca komentar.
Dengan mengerti kode program dengan baik, maka akan menjadi lebih mudah jika pada suatu saat terdapat Logical Error yang membutuhkan analisa ulang kode program.
Gunakan Log File
Informasi proses yang dijalankan aplikasi dan tersimpan pada sebuah log file (dapat berupa file text atau table) dapat menjadi informasi yang sangat berguna untuk menganalisa bug yang mungkin terjadi. Terutama informasi yang menjelaskan apa yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah bug terjadi.
Untuk menghindari log file yang terlalu besar, Anda dapat memisahkan log file terbagi menjadi log untuk komponen-komponen utama pada aplikasi. Jangan lupa untuk selalu mencatat waktu (timestamp) pada setiap record. Anda dapat menghapus atau melakukan backup pada log file secara periodik.
Validasi
Tidak semua orang mematuhi aturan yang Anda terapkan pada aplikasi, karena itu Anda harus melakukan validasi untuk data yang dimasukkan oleh pengguna. Misalnya pada suatu form pendaftaran, Anda sebaiknya melakukan validasi untuk input yang tidak boleh kosong (mandatory/required fields), melakukan pembatasan karakter, dan validasi huruf/angka yang diperlukan.
Mengenal Environment
Saat Anda mengetikkan kode program, menjalankannya, atau melakukan debug pada program, Anda berada pada environment yang berbeda-beda. Terdapat 3 environment yang umum dikenal, yaitu:

  1. Design Time.
    Aplikasi yang Anda kerjakan dilakukan pada saat design time.
  2. Run Time.
    Saat menjalankan aplikasi.
  3. Break Mode.
    Environment saat Anda melakukan proses debug atau melihat kode program saat program tersebut dijalankan, Anda dapat melihat alur program dan perubahan nilai pada variabel, sehingga Anda dapat menelusuri kesalahan yang terjadi. Break Mode terletak diantara Design Time dan Run Time.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »